Energimu terkuras sebab mungkin kemarin kamu terlalu bersikeras.
Tetaplah waras, jangan terlalu sadis pada dirimu sendiri walaupun kamu tengah mencoba membuktikan kejujuran tanpa dibungkus dengan kemunafikan.
Kamu mungkin menangis dan sudah mengemis agar sesuatu yang kau cintai tidak pergi darimu. Namun, orang-orang punya batas, orang-orang semuanya bebas dalam menentukan masa depan dan kebahagiaan. Mungkin jalan kebahagiaan mereka adalah melepaskanmu dan... Jika benar kamu mencintainya, maka lepaskanlah dia dengan kebahagiaannya. Itu juga termasuk cara mencintai.
Tidak masalah istirahat sebentar dan memilih sendiri. Sakit memang sudah pasti, tapi apakah rasa sakit itu tercipta tanpa peran? Bagiku... Rasa sakit adalah pendorong utama dalam upaya menjadi sesuatu yang lebih baik. Kemarin kamu sampai dititik ini karena apa, bukankah karena suatu dorongan dari rasa sakit?
Mungkin sebagian orang juga melewati prosesnya dengan kebahagiaan. Anggap saja itu adalah kelebihan mereka. Sejauh mungkin lepaskan keterbiasaan membandingkan kehidupan. Karena bagimu yang melewati badai dengan rasa sakit adalah sesuatu yang juga istimewa dan sesuatu hal yang menjadi kelebihan tersendiri, bahwasanya kamu bisa sejauh itu menapaki rasa sakit tanpa berpikir untuk menyerah.
Jadikan rasa sakit itu sebagai suatu kelebihan untuk menciptakan sesuatu yang kau sebut kebahagiaan. Dunia itu selalu adil, namun bersabarlah.
Komentar
Posting Komentar