Tapi terlalu sibuk ya? Sampai-sampai waktu yang aku minta benar-benar tidak ada. Kalaupun ada, kita gunakan untuk beradu argumen. Sesulit ini mengembalikan keadaan. Bahkan dengan waktu sekecil itu, bukannya kita gunakan untuk bersandar melainkan kita gunakan untuk bertengkar.
Sampai sekarang aku masih terjaga, manunggu, dan terus bertanya-tanya. Di mana bagian yang membuatmu diam? Di mana letak kesalahannya? Apa benar kau sudah bosan? Sialan! Apa tidak ada pertanyaan lain selain itu?
Aku tidak terbiasa tanpa kabar, walau hanya sejenak dari sela-sela kesibukanmu, itu sudah cukup untuk membuatku yakin atau paling tidak aku merasa bahwa aku masih dihargai. Tapi, selalu menuntutmu guna memenuhi kebutuhanku adalah sesuatu yang menurutku kurang baik. Namun, dengan cara apalagi yang dapat aku lakukan untuk mengusir kekhawatiran yang membandel?
Aku sudah memutar beberapa kali lagu yang aku sukai atau yang kamu sukai. Pelarian nomor satu yang aku lakukan di dalam kondisi terjebak seperti ini. Sayang sekali, itu semua tidak membuatku benar-benar bisa tanpa kabar darimu. Lagi-lagi aku berpura-pura sampai tidak ada jalan yang aku temui selain menghubungimu. Aku tak tahan untuk menghubungimu, alhasil sebagian harga diriku hilang hanya karena berusaha membuktikan seberapa menderitanya tanpa dirimu.
Aku terbiasa menunggu sampai aku tidak sadar hingga lelap sendiri dalam tidurku. Saat bangun kalau kelopak mataku tak hitam sudah pasti jatuhnya bengkak. Akhir-akhir ini memang seberat ini menahan diri untuk terbiasa berpura-pura kuat saat sebelum kembali mengukir cerita yang hebat.
Kalaupun kelak nanti, ceritaku tidak sehebat orang lain, setidaknya aku juga sudah pernah membuktikan bahwa aku bisa menjalani hari-hariku dengan kuat. Itu juga sudah termasuk bagian paling hebat dalam diriku sendiri.
Tidak ada yang lebih menyenangkan bagiku selain menerima diri sendiri. Bodoh atau pintar, pendiam atau berisik, ganteng atau jelek, buruk atau baik, orang-orang yang berani jujur pada dirinya sendiri adalah orang yang paling hebat menurutku.
Selama ini, aku sudah mengakuinya sebaik mungkin, sejujur mungkin, dan sebisa mungkin. Dari semua itu, aku menemukan bahwa biarpun tanpa dirimu, aku ternyata bisa sekuat itu. Memang aneh selalu mendambakan kasih sayang dan dukungan darimu, padahal sesungguhnya aku juga bisa menjalaninya sendiri.
Komentar
Posting Komentar