Mau sampai kapan mengutuki diri dalam malam panjang. Rela menahan kantuk sampai terbatuk-batuk. Rela mengorbankan tubuh yang baik untuk sesuatu yang kita pikir baik—hanya karena kita tak punya waktu untuk menikmati ketenangan individu kita di siang hari.
Tidak ada yang lebih pahah daripada memikirkan orang lain tanpa memandang diri kita sudah berperan apa saja. Untuk kebahagiaan dan kebebasan orang lain yang sangat-sangat kita dambakan. Melihat mereka bebas tanpa kutukan, tanpa jebakan juga menjadi kebahagiaan kita, sekalipun kita tahu benar bahwa sebenarnya kita sangat menginginkan itu terjadi pada diri kita sendiri.
Apa yang kita cari dan lakukan adalah sesuatu yang sebenarnya tak ingin kita lakukan, namun karena kita hanya sedikit melampiaskan apa yang sudah tak dapat kita raih. Ujung-ujungnya kita melakukannya dan ya sedikit menjengkelkan.
Komentar
Posting Komentar